Petualangan di kampung Baduy 2012

Senin, Mei 07, 2012

Yeiy.. ini pertama kalinya gw mencoba menelusuri sebuah perkampungan yang memiliki adat istiadat yang masih kental akan tradisi kebudayaan etniknya. Suku baduy merupakan suku asli yang berada di Banten. Suku ini mendiami daerah yang masih jauh dari keramaian di sekitar pegunungan Kendeng di Lebak, Propinsi Banten. Suku baduy termasuk dalam kelompok suku Sunda yang berbahasa Sunda dengan dialek khas Banten.

Sebeneranya suku baduy itu terbagi 2, suku baduy dalam dan suku baduy luar. namun pada saat gw kesana untuk baduy dalam belum bisa dikunjungi dikarenakan mereka sedang ada acara adat puasa selama 3 bulan, sehingga mereka tertutup untuk umum sampai acara adat mereka selesai.

Dan suku baduy luar lah yang menjadikan pengalaman pertama buat gw. Bersama ke-4 kawan gw yaitu EKA, PIPIT, WISNU dan ARIF. Pada saat itu gw sama eka sehabis dari Bandung, lalu kembali ke Jakarta. Dan bertemu dengan Pipit juga Wisnu di halte Busway Harmoni. Saat itu kami melakukan perjalanan ala Backpacker, karena kami adalah seorang backpacker tentunya. Cuss lanjut ke topic cerita ya.. hehehe.. dan saat itu kita janjian sama Arif di salah satu universitas di serang. Setelah ketemu arif kita langsung cusss berangkat. Gw kira sekitar 2-3 jam perjalananlah yaa menggunakan bis, tapi ternyata dari jam 3 siang waktu daaerah serang kita berangkat dan sampainya sekitar jam 10 malam di Baduy.

Buseeeettt, mana transportasi bis itu mahal. Baiklah itu menjadikan pengalaman pertama buat kita. (sebelumnya berfikir untuk naik kereta memperhemat budget, tapi jam kereta tidak cocok sama jam tibanya gw sama eka di jakarta). Setibanya kita di Baduy Luar kita disambut dengan salah satu keluarga suku baduy luar, yang sekaligus memberikan tumpangan tinggal kepada kami selama kami disana.

Disana bangunan rumahnya masih sangat tradisional dan khas kampong baduy. Banyak aktivitas yang kami lakukan disana, seperti melihat para penduduk menenun kain khas baduy, membuat cindera mata khas baduy, sampai kita mencoba berjalan menapaki bukit, wuiiiiiihh baru sekitar 4KM aja kita udah keleklah cuy, gimana gak yaa, medan jalannya naik turun gunung, dan banyak batu batu krikil tajam, dan sesampainya kita di jembatan akar, kita memutuskan untuk bersantai di sungai dan beristirahat sambil berendam. Dan karena disana lagi musim durian, so pasti kita juga pesta durian di baduy. Hahaha Setalah puas 3 hari disana, kita pulang dengan banyak pengalaman, dan tak luput oleh 2 cindera mata khas baduy tentunya.

keluarga homestay

gerbang kampung Baduy Luar


suku kampung baduy luar

jembatan akar baduy luar

tempat penyimpanan lumbung padi




You Might Also Like

0 komentar