BADUY DALAM, MENGAJARKAN KITA UNTUK MELESTARIKAN ADAT ISTIADAT NENEK MOYANG.
#senipiknik Selasa, Mei 30, 2017
Ketika memasuki wilayah Baduy Dalam, kita harus tau dan memahami aturan adat istiadat mereka. Jadi, Masyarakat Baduy Dalam memiliki beberapa aturan adat istiadat nenek moyang yang masih mereka jaga sampai saat ini, yaitu :
- Masyarakat Baduy dalam dilarang menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi, itu sebabnya mereka terbiasa berjalan kaki sejauh mungkin bahkan hingga keluar daerah banten. Woow.
- Tanpa menggunakan alas kaki. (coba sesekali lirik kearah kakinya, kokoh banget !)
- Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Puun/Kepala Suku Baduy Dalam)
- Menggunakan Kain berwarna putih/hitam sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri.
- Tidak menggunakan apapun yang berbahan kimia. misalkan saja Alat mandi. (seriusan seruu lohh, mandi di sungai terbuka, menggunakan batu dan daun sebagai media pengganti sabun.)
- larangan menggunakan alat elektronik misalkan handphone dan kamera.
Kini, banyak perubahan yang terjadi di Baduy Dalam. salah satunya sudah terdapat warung yang menjual makanan ringan atau kebutuhan harian yang sudah jauh dari unsur alam. awalnya sih sempat terjadi perselisihan pendapat mengenai adanya warung tersebut, tapi dengan alasan kebutuhan akhirnya warung tersebut diperbolehkan ada di Baduy Dalam.
Semenjak adanya warung, anak-anak baduy dalam sering sekali jajan makan ringan, mereka juga suka menerima pemberian makanan ringan dari para wisatawan. ia sih niatnya baik, berbagi kebahagiaan bersama si anak. tapi ini bisa mengurangi ketatnya aturan adat yang diberlakukan di Baduy Dalam. karena menurut masyarakat Baduy Dalam, makanan ringan dari luar bisa menjadi salah satu faktor gigi si anak lebih cepat rusak.
Karena itu Mang Agus (guide gw saat ke Baduy) sempat bercerita kepada kami, bahwasanya Kepala suku Baduy Dalam atau biasa disebut Puun sempat menanyakan kepada warganya, "Akahkan Adat istiadat yang kita jaga bisa bertahan hingga 30 tahun kedepan ?" (Tertiba hati teriris ketika mendengarnya. dimana pimpinan yang tertinggi pun tak yakin bisa mempertahankannya.)
Jadi gw berharap kita sebagai wisatawan harus bisa mengikuti dan mentaati peraturan yang diberlakukan.
Jangan sembunyi-sembunyi menggunakan alat mandi,karena itu sama dengan kalian merusak alam yang telah mereka jaga. gak ada salahnya kalian mencoba sensasi mandi di sungai terbuka menggunakan dedaunan dan batu, lebih seru dari bersabun ria di kamar mandi.
Jangan sembunyi-sembunyi memfoto suasana di Baduy Dalam. untuk apa sih ? untuk pamer di socmed. GAK USAH. cukup kalian buat cerita yang menarik sehingga bisa membuat orang penasaran untuk mengenal budaya Suku Baduy Dalam.
Jangan pernah ngeluh ketika mengunjungi Baduy Dalam karena kalian udah tau resiko yang akan kalian temui. perjalanan jauh, naik turun bukit, dan semua tak semudah kehidupan yang ada di Kota.
Belajar menghargai dan menghormati Budaya itu PENTING gaes. ini semua bertujuan agar kelestarian budaya tersebut jauh dari kata punah. menikmatikan keasrian alam, udara yang segar, memandangi anak-anak bermain berlarian tertawa lepas, mendengar gemuruh remaja saat berburu, menemani ambu memasak di dapur, atau mungkin menemani ayah ke ladang. ooooh really, this is a sweet culture cannot find in our daily life.
Buat temen-temen yang mau ke Baduy, atau suku-suku pedalaman lainnya, saran gw kenali suku pedalaman apa yang akan kalian kunjungi, cari tau dengan detail mengenai adat istiadat suku tersebut. jaga prilaku dan tunjukan kalo kita adalah wisatawan yang taat, sehingga bisa menjadi contoh untuk wisatawan asing saat tertarik menngenal suku pedalaman yang ada di Indonesia. ☺
Sampai jumpa di cerita selanjutnya. :)
Nb : semua foto-foto diatas murni di wilayah Baduy Luar ya.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya. :)
Nb : semua foto-foto diatas murni di wilayah Baduy Luar ya.